Selasa, 25 Agustus 2015
Perihal Kesialan Dan Tanggung Jawab Membahagiakan
Minggu, 23 Agustus 2015
Jangan Bawa Kambing Hitam
Selasa, 18 Agustus 2015
MENYALAHKAN TUHAN
Rabu, 12 Agustus 2015
Semakin BURUK Semakin Diminati
Senin, 03 Agustus 2015
Long Distance Ralationship
Minggu, 02 Agustus 2015
Awas Jebakan!
Kadang Tebal Kada Tipis
Sabtu, 01 Agustus 2015
Hanya Orang Gila Yang Bisa Marah Tanpa Sebab
Saya malah jadi bingung kalau ada yang bilang, "Eh, kok bisa sih dia marah tanpa sebab?" Nah lhoh ... yang benar saja! Kan aneh gitu? Secara manusia normal pasti memiliki perasaan, pikiran, yang memiliki sistem pengendali. Setiap manusia 'waras' pasti memiliki alasan apa, mengapa, dia marah!
Jika tidak ada penyebabnya, tiba-tiba marah, atau menangis, atau tertawa, itu mungkin dianya salah satu pasien rumah sakit jiwa yang melarikan diri. Catet ya! :(
Beberapa saat lalu, pada suatu masa, ketika Pangeran Palasara Merawat Anak Burung Di Atas Kepalanya ... *malah iklan* serius. Sering kali, saya membaca artikel tentang mengapa manusia bisa marah? Bisa menangis? Dan bisa jadi anak sholeh.
Berikut ini, salah satu artikel yang saya ambil dari gelombangotak.com. Baca baik-baik judul artikelnya.
'Marah tanpa alasan yang jelas? Ini dia penyebabnya.'
Pan di situ di sebutkan, ... Ini dia penyebabnya. Nah, lhoh! Berarti, setiap kemarahan yang terjadi selalu ada sebab. Patahkan argumen kalian yang salah itu. Jangan membela diri sendiri serasa ditindas padahal tidak menyalahi apa-apa? Tiba-tiba dimarahi tanpa sebab.
Hallooohhh apa kalian masih di situ? Noh, disimak Apa saja sih penyebab manusia bisa marah?
1. Gangguan psikologis atau kejiwaan, seperti gangguan kecemasan, depresi, gangguan bipolar dan gangguan kepribadian skizofrenia.
2. Gangguan-gangguan psikologis atau kejiwaan ini menyebabkan penderitanya mengalami perasaan mudah marah yang berlebihan. Sehingga kapanpun dan dimanapun penderita berbagai gangguan psikologis ini selalu merasa mudah marah bahkan tanpa alasan yang jelas.
3. Hipertiroidisme merupakan kondisi dimana tubuh memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Produksi hormone tiroid secara berlebihan ini mempengaruhi system metabolism sehingga meningkatkan kegelisahan, gugup, jantung berdebar-bedar, dan menurunkan konsentrasi.
4. Diabetes. Ketidakseimbangan kadar gula dalam tubuh pada penderita diabetes menyebabkan ketidakseimbangan kadar serotonin dalam otak sehingga menyebabkan kecemasan, kemarahan kebingungan dan serangan panik.
5. Dimensia, miningitis, tumor otak dan stroke. Adanya kerusakan pada system saraf pusat otak pada penderita dimensia, meningitis, tumor otak dan stroke menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah marah.
6. Autisme juga menjadi penyebab seseorang mudah marah tanpa alasan yang jelas. Biasanya penderita autism akan marah saat mendapatkan banyak tugas atau stimulasi sensorik berlebihan
7. Ketergantungan zat tertentu seperti alcohol, narkoba, obat tidur dan rokok.
8. Zat-zat tertentu yang terkandung dalam obat-obatan, alcohol maupun rokok mengandung zat candu yang menyebabkan kecanduan. Sehingga saat tidak mengkonsumsi zat-zat ini seringkali menyebabkan marah tanpa sebab dan tidak terkendali.
9. Gangguan hormonal, biasanya terjadi pada wanita saat akan mengalami menstruasi atau yang sering disebut sebagai syndrome pra menstruasi (PMS). Adanya ketidakseimbangan hormone estrogen dan progesterone dalam tubuh menyebabkan wanita lebih mudah marah, bahkan tanpa alasan yang jelas, terutama hari-hari menjelang dan saat mengalami menstruasi.
Dari beberapa penyebab marah tersebut, entah saya termasuk yang mana. Yang jelas, saya tidak diabetes. Ih amit-amita bachan ... Deh!
Kalau saya pribadi, inilah yang membuat kepala saya nyut-nyutan. Lalu marah pengen nendang pintu.
1. Saya tidak suka dengan orang yang tak konsisten. Di dalamnya ya termasuk: sembarangan bicara. Mengingkari apa yang sudah disampaikan. Plin plan.
2. Orang yang tidak bisa menjaga perasaan orang lain. Ya i know lah perasaan bukan siskmaling atau semacamnya yang butuh dijaga, tetapi kira-kira jika kalian tidak memasuki area yang bisa membuat saya marah, mana mungkin tanduk saya keluar. *pikir sendiri apa saja yang saya sukai atau tidak saya suka*
3. Menggampangkan atau meremehkan. Jadi begini ya, tentu masing-masing dari manusia cara berpikirknya berbeda. Yakali kalau sama mah berarti robot. Bisa jadi, apa yang orang anggap sebagai bahan lelucon atau iseng, bagi saya tidak begitu. Nah! Blunder, kan? Jadi biasakan berpikir sebelum bertindak kalau tidak ingin saya depak. Haha
4. PMS. Tahu dong apa itu PMS. Yang jelas bukan pegawai maling selendang! PMS itu sungguh mengganggu bagi saya. Bukan karena emosi yang meluap-lupa. Melainkan, badan terasa sakit. Malas ngapa-ngapain. Bawaannya pengen melata kayak ulet gitu. Saya juga merasa lelet kalau pas PMS.
5. Memposting gambar jorok. Sumpah eneg kalau ada orang yang hobi mengunggah gambar tentang alat kelaminlah atau apa gitu. Aneh tidak sih, jika hal privat gitu dijadiin bahan iseng. Jika itu alat vital cowok, ingat bapakmu. Jika alat vital cewek, ingat emakmu juga punya yang kayak begitu. Malu kali. Atau urat malunya sudah putus. :(
Solusi Menghilangkan Marah Ala Saya
1. Beri ruang pada yang bersangkutan. Si pemarah itu, biarkan untuk menyendiri. Biarkan dia berpikir atau paling tidak mengalihkan konsentrasinya pada hal lain.
2. Jika marahnya dilampiaskan pada orang disekitar, tolong jangan sampai terpancing atau dia justru lebih marah sebab merasa dilawan. Ajak bicara, atau bercerita tentang topik lain. Entah lucu atau sedih. Pelan-pelan pasti dia lupa dengan emosinya. Kalau sudah begitu, dia bisa diajak bicara baik-baik.
3. Hentikan emosinya dengan penuh wibawa. Cobalah mengatakan, " Aku tidak mau melihatmu kacau begini. Aku sayang kamu jika kamu tidak bisa mengendalikan emosimu itu, sama saja kamu melukai orang yang mengasihimu."
4. Berikan kejutan. Misal, liburan nanti aku akan mengajakmu jalan-jalan ke suatu tempat yang kamu suka. Aku merencanakan sejak lama. Aku ingin membuatmu happy.
Demikian nyinyir saya hari ini. Besok dilanjut lagi ....