Senin, 01 Juni 2015

Jodoh Di Tangan Tuhan Tetapi Cinta Harus Diperjuangkan

Diposting oleh Rumah Kopi di 21.27


  • Artikel di bawah ini, bukan aku yang menulisnya. Tentu aku belum begitu paham mengenai kriteria suami yang baik. Dan untuk ini aku terus mencaritahu akan hal itu. 

    Bukan untuk mencari di mana letak kekuranganmu, namun lebih dari itu apakah sifat yang bersemayam pada ragamu itu paling tidak beberapa persen di antaranya, mewakili dari kriteria laki-laki baik yang paling tepat dijadikan pasangan.

    Kau harus tahu, emmmb aku juga harus mengerti meskipun jodoh di tangan Tuhan, bukan berarti kita bersantai saja menjemput bola. Tidak. 

    Kitalah pemegang tiket untuk melenggang ke pelaminan. Kita berdua yang menjodohkan hati, pemikiran, keinginan, serta masih banyak lagi. Untuk itu, kelak bagaimana akhirnya, sifat, sikap yang ada pada kita, menentukan segalanya.

    Dari artikel yang ditulis oleh psikolog (lupa namanya) seluruh poin kecuali nomer 1, ada padamu. 


    Agama. Berbicara tentang Agama, itu rumit. Bagiku, agama (hubungan manusia dengan Sang Pencipta) adalah suatu hal yang paling individual, sakral, rahasia.


    Seperti halnya cinta, Agama itu harus dicari oleh masing-masing pribadi sebab hal tersebut adalah kebutuhan hatinya. 

    Nah, seseorang yang berperilaku mencintai maka dia akan terus berusah menjaga komunikasinya dengan baik. Begitupula dengan ibadah. Ibadah adalah cara berkomunikasi dengan Tuhan. Di mana ritual di dalamnya mencakup; memintakebaikan dunia akherat.

    Seperti halnya permintaan yang kita ajukan pada pasangan, kadang dituruti kadang tidak. Bukan karena tidak mau mengabulkan, tetapi mungkin ada pertimbangan lain yang lebih baik. Bukankah ketika mencintai, kita juga berusaha memberikan yang terbaik buat pasangan. Tuhan pun demikian. Selalu memberikan yang terbaik pada umatNya yang mencintainya.

     

    1. Bukan saja kesamaan agama, tetapi lebih kepada bagaimana ia memahami dan mengamalkan ilmu agama tersebut. Hal ini akan menjadi modal atau tonggak utama sebuah rumah tangga yang kuat. Karena rumah tangga itu akan dipimpin seorang nakhoda yang tahu ke mana membimbing keluarga itu kelak.

  • 2. Seorang laki-laki yang memiliki karakter yang baik adalah laki- laki yang memperlakukan keluarganya dengan baik. Bisa menghormati orang tuanya, serta mengasihi dan menyayangi keluarganya. Ketika ia mampu melakukan semua itu. Maka laki-laki itu akan mampu membahagiakan kita sebagai perempuan yang telah dipilihnya. Dan ia pun akan mampu mengasihi anak-anak yang nanti akan hadir dalam kehidupan berumah tangga.

  • 3. Bagaimana ia dan dirinya. Bagaimana sifatnya? Jujurkah? , meski kejujuran cukup subjektif dalam menilainya. Humoriskah? Hal ini cukup penting untuk diketahui, agar ketika sedang bersama kita tidak ada pembahasan yang monoton dan membosankan. Hobby dan minatnya, kesamaan minat bisa menjadi nilai plus ketika kita sedang dekat dengan seorang laki-laki. Berarti punya ruang untuk sesuatu yang dibahas, dibicarakan dan dilakukan bersama. Tetapi jika berbeda hobi dan kesukaan, apakah ini berarti tidak ada kecocokan? tentu tidak. Justru dengan berbeda hobi dan minat semakin banyak celah dan bahan obrolan yang kita lakukan, karena kita semakin penasaran dan ingin tahu aktivitasnya seperti apa.

  • 4. Bagaimana ia dan wawasannya. Siapa yang tidak ingin punya suami pintar dan berwawasan luas. Jadi ilmu yang dimiliki laki-laki perlu juga untuk kita ketahui, sejauh mana ia mengetahui hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Tujuannya supaya pembicaraan yang ada lebih nyambung, jika lawan bicara kita mengetahui hal-hal yang mungkin tidak kita ketahui sebelumnya. Selain itu laki-laki yang berwawasan luas, juga modal utama untuk pendidikan anak-anak di kemudian hari, jika ia akhirnya membina rumah tangga dengan kita.

  • 5. Bagaimana ia dan pergaulannya. Perlu untuk diketahui apa yang ada pada diri laki-laki adalah pergaulan sosialnya. Bukan berarti ini berkaitan dengan siapa saja perempuan yang pernah singgah di hatinya. Bukan. Bukan itu. Tak perlu kita mencari tahu berapa jumlah mantannya. Bagaimana hubungannya sekarang. Hal ini justru akan menghabiskan sebagian waktu kita, untuk melihat dirinya saat ini dan sekarang. Lihatkan kehidupan sosialnya yang sekarang dijalaninya, rekan kerjanya, teman-teman sekolahnya, ataupun teman di komunitasnya.

  • 6. Bagaimana ia dan komitmennya. Nah, point ini kadang-kadang terlewat untuk diperhatikan. Tetapi merupakan bagian penting yang perlu diketahui. Komitmen dalam artian, tanggung jawabnya sebagai seorang laki-laki dewasa, yang siap berumah tangga. Bagaimana ia memandang sebuah pernikahan, dan sebuah keluarga di masa depan. Kesiapan mental dalam membina rumah tangga, menjadi suami dan seorang ayah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting