Senin, 30 September 2013

Catatan kecilku

Diposting oleh Rumah Kopi di 18.03 0 komentar
TENGGELAM



Kali ini akan aku bertahu dirimu, apa yang telah aku lakukan untukmu?

Lima puluh tahun air mata telah kutumpahkan

Berteriak, berdusta, dan berdarah untukmu

Dan masih saja kau tak mendengarkanku, aku tenggelam

Tak ku inginkan bantuanmu kanli ini, aku akan selamatkan diriku sendiri

Mungkin suatu saat aku akan terbangun, tak tersiksa setiap hari, tersakiti olehmu

Saat ku sangka ku tlah sampai dasarnya, Aku sekarat lagi

AKU TENGGELAM, TENGGELAM, TENGGELAM dalam dirimu

Aku terus terjatuh, terjatuh, harus ku terobos, aku tenggelam

Samar dan campur aduk antara kenyataan dan dusta

Hingga aku tak tau, mana yang nyata dan semu

Selalu bingung dengan pikiran di kepalaku

Hingga aku tak percaya pada diriku sendiri lagi

Aku sekarat lagi, aku tenggelam, tenggelam terus terjatuh

Harus ku terobos

Maka teruskanlah dan berteriaklah, aku sudah jauh

Aku tak mau hancur lagi, aku harus benafas aku tak boleh tenggelam

Tenggelam dalam dirimu, aku terus harus bangkit lagi


#

Now i will tell you what i've done for you

fifty thousand tears i've creid

screaming, deceiving  and bleeding for you

And you still won't hear me, i'm going under

Don't wan't your hand this time i'll save my self

Maybe  i'll wake up for once

No tormented daily, defeated by you

Just when i thought i'd reached the bottom

I'm dying again, going under, i'm going under, drowning in you

 I'm falling forever, i've got to break throught, i'm going under

Blurring and stirring the truth and lies

So i don't know what's real and what's not 

Always confusing, the thoughts  in my head 

So i can't trust myself  anymore

i'm dying again, im going under, drowning in you

I'VE GOT TO BREATHE  I CAN'T KEEP UNDER 
 



 

 

Minggu, 29 September 2013

Catatan kecil pribadiku

Diposting oleh Rumah Kopi di 20.42 0 komentar

Catatan kecil_ fiksi mini

Oleh

Keyzia Kencana

# Dengan dendam membara ku bangun kekuatan yang mutlak lahir dari diriku sendiri

# Dengan kesadaran tinggi aku memilih menyendiri untuk menemukan jati diri

# Dulu aku rajin mengumpat pada mereka yang meninggalkanku sendiri dalam keadaan sekarat, namun kini ku sadari bahwa dari sini aku bisa belajar untuk mandiri

# Lelah meneriaki mereka yang menggores luka hati, diam adalah cara yang terbaik menghargai diri sendiri.

#Bukan marah ataupun benci, justru terimakasih pada sederet nama yang telah kluar masuk hati ini.
Karena mereka kini aku termotivasi untuk lebih baik dari hari ini.

# Beruntung aku menemukan orang baik sepertimu, sialnya aku tak bisa keluar begitu aku mulai memasuki gerbang hatimu.

# Tersenyumlah, karena kini aku sanggup menepati janji untuk berhenti mencari-cari.

# Karakter yang terlanjur melekat padaku, penilian buruk tentangku darimu,
semoga suatu hari kau menyadari telah keliru menilai diriku.

# Dendam!! Aku dendam setengah mati, namun akan aku balas kau dengaan memperlakukanmu secara baik nanti.

# Seperti tata cara menulis, akupun juga akan mengalami proses perubahan secara alami, sengaja ku biarkan jiwaku berkelana menjelajahi bumi cinta agar kelak ketika tua aku sudah tidak penasaran lagi tentangnya.

# Inilah aku sebenarnya, optimis dan yakin dengan masa depan yang memang sudah aku persiapkan jauh hari sebelumnya.

# Hati ini setipis kertas, namun sekuat baja menerima luka demi luka untuk menuju bahagia selamanya.

***

Sabtu, 28 September 2013

Tanda Tanya

Diposting oleh Rumah Kopi di 19.54 0 komentar

Oleh

Keyzia Kencana

”kenapa lagi..!” Tanyanya ketus.

”nggak apa-apa.” jawabnya, sembari mengobati luka di jarinya yang berdarah.

”masih kepikiran dia..?” adiknya mencoba mengintrograsi, seperti layaknya jaksa dan terdakwa.

Dia terdiam dan masih melanjutkan aktivitasnua. ”apa sih yang bisa membuatmu seperti ini! Bukankah...”

”berhenti mengurusi masalah pribadiku!”  suaranya terdengar lantang, sembari beranjak pergi dari ruang keluarga, lalu masuk ke dalam kamar.

Brukk...! Ran menghepaskan tubuhnya di atas ranjang, matanya memandang ke langit-langit.

Pikirannya melayang kesana-kemari.
Tentang dia, tentang orang-orang yang mencoba mendekatinya.

”Kenapa aku ini?” gumamnya.

”Apa ada yang salah dengan syarafku?

Bukankah ini aneh...? Aku masih memikirkan, dan berputar-putar bermain dengan lingkaran api!
Yang setiap saat membakar hangus hatiku!” rintihnya.

”Kenapa aku tak bisa menerimanya, orang yang jauh lebih perduli padaku! Bodohnya aku!” ucapnya lirih. Sejurus kemudian matanya terpejam, air matanya tumpah sudah!

”Apa yang dia inginkan?
Apa maksud semua ini, jika aku memang tidak pantas di pertahankan, sudahlah.

Sudah ku bilang, aku bisa dan akan baik-baik saja tanpamu!

Kamu juga nggak perlu sibuk mencuri waktu untukku.

Tanpamu, tanpa dia, tanpa siapa-siapa. Yang aku butuhkan hanya kedamaian. Hatiku butuh istirahat..

Sudah, sudah...!

Ku mohon, kasihani aku!
Jangan pernah kamu datang lagi padaku. Biarkan aku hidup dengan jalanku.

Pergilah, kembalilah dengan jalan yang sudah kamu pilih.

Ya Allah, kuatkan hatiku.
Aku tak mau muluk-muluk, aku tak ingin berangan terlalu jauh.

Aku hanya ingin jadi orang yang kuat, dengan berpegang dengan agama-Mu.

Amin,” sederet do’a yang Ran panjatkan seusai menghadap Tuhan-Nya.

Selesai

Tokyo Daigaku

Diposting oleh Rumah Kopi di 15.17 0 komentar

Oleh

Keyzia Kencana

Fiuuuhhhhh.....! Ini menakjubkan......!
Dulu aku hanya bisa melihatnya dalam adegan drama seri di tivi. Tapi kini aku mengalaminya sendiri.

Bersepeda menyusuri jalan menuju Universitas Tokyo tempatku menempuh ilmu setelah lulus dari SMA.

Berawal dari hobyku menonton anime dan drama seri jepang, mendorong kuat ke inginanku untuk menginjakkan kaki di negeri yang mempunyai julukan matahari terbit itu.

Bermodal dari lolos test beasiswa Mitsui-Bhusan, akhirnya aku sampai juga di negeri sakura tersebut.

Meski selama 4 tahun aku harus berpisah dengan keluarga tercinta, aku yakin mampu menjalaninya.

Kini tak terasa 2 tahun sudah aku di sini. Malam ini tiba-tiba rinduku pada Bunda, membuncah memenuhi rongga dada.
Rasa gundah menggelayuti hati dan pikiranku.

Seusai belajar, aku bermaksud menelfonnya. Namun berkali-kali aku hubungi, tak juga ada jawaban dari seberang sana.

“Aneh, tak biasanya rumah sepi malam begini? Pada kemana mereka?” tanyaku dalam hati.

Kemudian aku mencoba menghubungi hp Om ku, namun hasilnya juga nihil.

”mereka pada kemana? Kira-kira apa yang terjadi dengan keluargaku, kenapa hatiku gelisah seperti ini..!” pertanyaan itu terus berkecamuk dalam hati.

Malam ini tak sekejappun mataku bisa terpejam, padahal subuh hampir tiba.

Beberapa saat kemudian, aku di kagetkan suara nada dering hp ku.
Satu pesan  masuk dari om ku, isi pesan itu mengabarkan bahwa kesehatan Bundaku sedang memburuk. Sejak kemarin sore, semua keluarga menunggui beliau di sana.

Leherku seperti tercekat! Tubuhku bagaikan di aliri arus listrik jutaan watt.

”Setahuku Bundaku dalam keadaan sehat walafiat, kenapa tiba-tiba mendadak jatuh sakit?”
Gumamku dalam hati.

Tangisku pecah tak terbendung! Aku ingin pulang saat ini juga!
Aku ingin melihat keadaan Bunda! Namun bagaimana mungkin bisa?

Nalarku tak bisa berfikir, aku tak tau apa yang akan aku lakukan selanjutnya?

                                                                         ***

Di sela-sela isak tangisku, tiba-tiba ada yang menepuk punggung sembari memanggil namaku. Aku terperanjat dari tempatku semula.

Nenek menyuruhku beli chen cu nai cha. Aku pun bangkit dan  bergegas pergi.

Selesai

Senja Sore Itu

Diposting oleh Rumah Kopi di 11.58 0 komentar

Oleh

Keyzia kencana

Cinta itu seperti warna langit yang tak selamanya sama, kadang berwarna biru, kadang jingga, dan kadang menghitam pekat. Cinta bisa mematikan juga bisa menghidupkan, semua tergantung bagaimana menjalaninya.

Gubraakk....!
Suara pintu di tutup dengan kencang. Kemudian terdengar suara isak tangis dari dalam kamar. Dia adalah Nura gadis yang sudah duduk di bangku kelas l SMA, tapi kelakuannya satu level dengan anak SD. Pembawaanya selalu ceria, tapi di imbangi dengan  cengeng yang luar biasa.

Sejurus kemudian mamahnya masuk ke dalam kamar ” kamu kenapa lagi, pulang sekolah bukannya makan malah nyanyi”, canda mamahnya yang berusaha mecairkan suasana sambil memungut tisue yang berserakan di lantai.

”Bangun, cuci muka ganti baju lalu mamah tunggu di meja makan.”

”Nura nggak mau makan, biarin Nura sakit.”

”Eh, anak mamah kok ngomongnya kayak gitu, siapa yang ngajarin?
Mamah nggak akan ngulangi apa yang barusan mamah perintahkan, Nura sendiri janji mau berubah untuk nggak manja lagi kan?”
Setelah mengucapkan kata itu, mamah keluar dari kamar.

Nura masih terisak-isak, ucapan Affan tadi pagi masih terngiang-ngiang di telinganya. Tak hanya membuatnya sedih, tapi juga malu karena di bentak-bentak di depan banyak orang. Apalagi Cindy saingan berat Nura ada di sana, di kantin tempat Affan dan Nura berselisih tegang.

Setelah cuci muka dan ganti baju, gadis berhidung mancung itu melangkah menuju meja makan. Wajahnya masih cemberut, mata sipitnya kelihatan tampak aneh seperti habis di tonjokin bajak laut. Bengkak dan merah.

“Kalao ada masalah, jangan langsung di sikapi dengan emosi. Cobalah tenangkan hatimu, cerna baik-baik ucapan yang masuk dan ambil positifnya.” ujar mamahnya  yang sudah menunggunya di meja makan dari tadi.

”Coba cerita sama mamah, ada apa? Mamah akan mencoba menengahi dan akan besikap obyektif, tidak memihak siapa-siapa. Pasti berantem lagi sama kak Affannya, kan?”

Nura mulai bercerita sambil makan siang bersama mamahnya.

        
                                                       ***

Pagi itu nggak seperti biasanya, Nura berangkat seorang diri ke sekolah. Affan pacar sekaligus bodyguard pribadinya, nggak datang menjemputnya.

Selama ini apapun yang Nura inginkan, Affan berusaha menurutinya. Namun omelan-omelan yang panjang kali lebar selalu meluncur dari bibir pacarnya itu jika sedikit saja Affan keliru.

Cemburu itu boleh tapi jika tanpa dasar yang kuat, bisa jadi boomerang dalam suatu hubungan.

Manusia nggak mungkin selamanya sama, jika ada perubahan asal masih dalam taraf wajar harusnya bisa saling menyesuaikan.

Akhir-akhir ini Affan jarang ada waktu untuk Nura, kesibukannya dengan tim basket dan persiapan menghadapi ujian akhir sekolah, memaksa Affan sedikit mengacuhkan Nura.

Hal ini yang sering memicu pertengkaran di antara mereka, sifat kekanak-kanakan Nura tak ayal bikin Affan emosi dan sedikit keras menghadapi Nura.

Bukannya menyadari, emosi Nura justru semakin menjadi-jadi. Nura berfikir kekasihnya sudah nggak sayang sama dia lagi, sedangkan Affan sendiri mulai bosan dengan omelan Nura yang tak beralasan.

Dia memilih diam jika Nura sudah mulai ngambek, sementara menghindar agar nggak terjadi perang dunia ke v dengan pacarnya.

Namun bagaimanapun Nura, dia tetap menjadi gadis bawel kesayangan Affan.
Terbukti sampai saat itu, Affan nggak pernah meninggalkan Nura dan mencari penggantinya.

”Ra, kok sendirian pagi ini?” tiba-tiba Uly mengejutkanya dari arah belakang, Uly adalah sahabat Nura satu-satunya.

”Iya, aku mau belajar mandiri biar nggak di katain mirip bayi gorila seperti tempo hari.”

”huahaha..!” Uly tertawa terpingkal-pingkal melihat ekspresi Nura.

”Siapapun orangnya, pasti juga akan menganggapmu demikian, ra?

Kamu ingat nggak, kamu hilang di keramaian pasar malam tempo hari. Kamu ketakutan dan terisak menangis sambil menelfonku minta di jemput.”

”Ah...! Siapapun juga bisa tersesat di keramaian seperti itu, apalagi aku kan baru pertama kali ke sana!”
Mukanya langsung masam.

”Emmm...! Kamu tau, Affan benar-benar berubah sekarang.” curhatnya pagi itu.

”Dia rajin nyuekin aku tau nggak? Mungkin dia udah punya gebetan baru, dulu dia selalu ada waktu buat aku, tapi kini hanya marah-marah mulu kerjanya tiap ketemu aku.” ocehan Nura panjang nggak ada putusnya seperti kereta api, membuat Uly pusing mendengarnya.

”Mungkin saja dia sibuk belajar, lagian tim basketnya kan sering ikut pertandingan?” Uly mencoba menenangkannya.

”Tapi setidaknya dia ngasi kabar kek ke aku, kalao lagi sibuk dan nggak mau di ganggu. Jangan seenaknya saja main ngilang, udah kek jelangkung aja! Dia nggak bisa menghargai perasaanku sama sekali!”
Mungkin putus lebih baik kali ya?

”Yakin nih..? Uly memicingkan matanya, air mukanya berubah serius mendengar ucapan terakhir Nura.

“Nggak yakin juga sih....!” Nura menghela nafas panjang.

                                                      ***

”Besok aku ulang tahun, pengennya di temani dia. Tapi, jangankan muncul di hadapanku pesannya aja nggak pernah aku dapati lagi memenuhi hp ku. Dia benar-benar semakin menjauh.” kali ini giliran diary nya yang menjadi sasaran untuk mencurahkan isi hati gadis itu.

”kalao tau begini, aku nggak akan bawel lagi supaya dia nyaman denganku! Kalao kayak gini, aku juga yang susah. Mana pake acara kangen segala.
Mau menghubunginya lebih dulu, akunya nggak berani, lagi” dia masih asik melanjutkan menulis kata demi kata di buku hariannya, sampai akhirnya terlelap ketiduran.

Keesokan paginya,

Dia terperanjat bangun, matanya terbelalak ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 07.15 WIB. Berarti otomatis jam masuk kelas udah lewat 15menit.

”Hari ini aku kan jadi petugas pengibar bendera di upacara bendera senin ini, matilah aku.” dia terus menggerutu di sela-sela kesibukannya mempersiapkan buku pelajaran.

Setelah mandi dan mengenakan seragam sekolahnya dia langsung cabut dari rumah, berlari menuju ke halte.
Sialnya tak satupun bus yang lewat padahal sepuluh menit sudah dia berdiri di sana.

Keringatnya bercucuran, nafasnya tak beraturan. Bayangan hukuman dari pak Bagus, guru BP sekaligus wali kelasnya sudah menari-nari memenuhi pikirannya.

Degub jantungnya semakin kencang ketika jam tangannya menunjukkan pukul 08.00 WIB.

Puas hampir pingsan berdiri di sana, akhirnya bus yang di tunggu datang juga.

Tampaknya hari ini nasip sial benar-benar masih betah bersamanya.
Karena ada demonstrasi, jalan yang biasa di lewati bus yang mengantarkannya ke sekolah. Harus mengambil arus alternetif, agar bisa sampai di tempat tujuan.
Tentu saja hal ini memakan waktu beberapa menit lebih lama untuk sampai di sekolah.

Wajahnya tampak seperti mayat hidup, keringat dingin membanjiri seluruh tubuhnya nggak kebayang lagi apa yang akan terjadi dengannya setelah sampai di sekolahan nanti.

Setelah turun dari bus, dia mempercepat langkahnya menuju gerbang sekolah. Dia tampak kebingungan, pagar di kunci dari luar.

Dari kejauhan terlihat tak ada aktivitas di sekolahan.

”Mungkinkah para siswa sudah pulang sekolah, apa aku tadi ketiduran di dalam bus?” dia bertanya-tanya dalam hati.

”Neng, ini kan hari libur. Kok eneng masuk sekolah” tegur abang becak yang parkir di sebelah gerbang sekolah.

Nura baru sadar kalao hari ini tanggal merah, pantas saja mamahnya nggak ngebangunin dia tadi.

”Apaa.........!” teriaknya histeris.
Matanya melotot, dia masih nggak percaya dengan ucapan yang baru saja di dengarnya.

”Oohh betapa pikunnya aku....!” ucapnya lirih, ”padahal aku sudah bersusah payah untuk sampai di sekolah, ternyta...?

Oh mamah, tolong anakmu...!”

Ping..! Ping..! Dua pesan masuk di BB nya.
Tertulis nama Affan di sana. BBM Affanitu berisi, meminta Nura hadir di pertandingan basket yang dia ikuti sore ini.

Setelah turun dari bus, langkahnya gontai menyusuri jalan menuju ke rumahnya.

                                                   ***

Di temani Uly sahabatnya, Nura pergi ke pertandingan basket sesuai permintaan Affan.

Sesampainya di sana, dia di buat kesal oleh pacarnya itu. Bukannya di sambut dengan hangat malah di cuekin dan  di bikin keder.

Affan tampak asik duduk berdekatan sama Cindy yang notabene adalah adik sepupunya.

Kedahsyatan Boom yang di rakit teroris, mungkin masih belum sebanding dengan ledakan marah Nura sore itu.

Bibirnya langsung manyun, air mukanya berubah menyeramkan.

Uly berusaha menenangkannya, untuk menahan diri jangan bikin keributan di tengah orang banyak.

Akhirnya mereka memilih duduk di kursi penonton. Puas Nura menggigit bibirnya menahan geram, akhirnya acara pertandingan selesai juga dan tim basket Affan juara pertamanya.

Sedikitpun wajah Nura nggak tampak turut gembira, waktu tim nasket pacarnya jadi juara utama.

Tiba-tiba,,

”Mohon perhatiannya sebentar teman-teman, jangan dulu meninggalkan tempat ini.“ suara affan terdengar lantang.

”Hari ini adalah hari ulang tahun gadis kesayanganku, mohon do’a nya agar dia menjadi lebih baik lagi ke depannya. Panjang umur dan sehat selalu tentunya!”

Gemuruh dan tepuk tangan penonton sore itu membuat Nura yang tadinya emosi jadi tersipu malu-malu.

Cindy membawa kue ulang tahun berjalan menuju tengah lapangan basket, Affan menjemput Nura dari kursi penonton lalu berjalan turun ke tengah lapangan.

”Maafkan kakak ya, bawel..!” ujarnya

Diamku, bukan untuk menjauhi dan berarti nggak perduli. Tapi memberimu kesempatan untuk belajar mandiri, supaya nggak terlalu tergantung sama orang-orang di sekitarmu.” lanjutnya.

”Happy birth day to you, my little angel.. I love you…!”

Gemuruh tepuk tangan kembali meramaikan acara surprise untuk Nura, sore itu.

Setelah meniup lilin, kecupan kecil di jidat Nura dari Affan, menjadi pelengkap kebahagiaan di ujung senja sore itu.

Selesai.

Selasa, 24 September 2013

Catatan kecilku

Diposting oleh Rumah Kopi di 11.33 0 komentar

Kadang sibuk mengkritik, sibuk menyalahkan, sibuk ini itu yang sekiraranya nggak perlu di lakukan.
Sampai-sampai lupa bahwa kenyataannya diri sendiri nggak lebih baik dari orang lain.

Kenyataannya menggunjing lebih mudah, tapi ketika mencoba apa yang di anggap sepele ternyata luar biasa susah.

Setelah benar-benar tau dan menyadari, keknya nggak lagi-lagi dah sembarangan mengkritik orang!

Huft!!

Menempatkan diri pada posisi orang lain itu sangat penting, agar nggak banyak menuntut orang lain mengikuti kemaun pribadi.

Sekian,

Keyzia

Minggu, 22 September 2013

Menghela Nafas

Diposting oleh Rumah Kopi di 21.29 0 komentar
aku tak ingin di tinggalkan, jarak adalah temanku
menarik nafas di dalam jaring-jaring dusta
tlah ku habiskan sebagian besar hidupku, kendarai ombak bermain akrobat
bertinju dengan bayangan, belajar cara bereaksi
tlah ku habiskan sebagian besar hidupku

menarik nafas, merelakannya
menarik wajah ku demi pertunjukan
kini telah kau tau inilah hidupku, aku tak mau di beritahu apa yang harusnya aku lakukan
menarik nafas, tak kan kubiarkan mereka menghalangi ku
kini semuanya begitu sederhana

hati yang berat, kini berubah tanpa beban
kan ku habiskan sisa hidupku meluangkan waktu demi orang-orang yang menganggapku berharga dan yang aku anggap berharga!

tertawa keras dengan jendela yang terbuka, tinggalkan jejak kaki di seluruh penjuru kota
percaya bahwa karma akan terjadi, 
tak akan ku habiskan sisa hidupku untuk membenci dan marah-marah lagi


i don't want to be life behind, distance was a friend of mine
catching breath in web of lies
i've spent most of my life, riding waves playing acrobat
shadow boxing the other half, learning how to react
i've spent most of my time, catching my breath letting it go
turning my cheek for the sake of the show

now that you know this  my life, i won't be told what's supposed to be right
i ain't got time for that catching my breath won't let emget me down
it's all so simple now

keeping faith karma comes around 
i won't spend the rest of my life 

pada akhirnya melepaskan beban adalah akhir dari sebuah pilihan
ketika apa yang di upayakan tak kunjung mendapatkan sambutan

seperti seharusnya, 
jangan di sesali terlalu dalam karena semua akan menjadi sebuah masa lalu dan kenangan

berhenti melukis di atas air, 
simpan tenaga untuk memahat di atas kerasnya permukaan batu meski lelah hasilnya bisa terlihat 







Sabtu, 21 September 2013

Simple Quotes

Diposting oleh Rumah Kopi di 23.06 0 komentar

oleh

Keyzia

Dear Lalaland ...

Hari baru, cerita baru, masalah baru! Ya, seperti itulah hidup dan kehidupan manusia.

Hai, kamu!

Jika kamu memutuskan untuk tidak akan baikan lagi, baik aku juga tidak akan pernah menaruh harapan atas apapun padamu!

Terima kasih untuk kamu sosok sederhana yang hebat, yang pernah hadir mengisi hidupku. Inilah akhir cerita antara aku dan kamu! Tidak sedih juga tidak bahagia. Tapi, banyak pelajaran berharga yang aku dapatkan dari sini, mungkin kamu juga?

Cinta mungkin bisa di paksakan, tapi tidak dengan takdir dan kehidupan

Cinta adalah sesuatu yang abstrak, semua orang mempunyai arti  berbeda untuk memaknai cintanya.

Bagiku cinta itu adalah rasa, ketika aku bahagia bersamamu dan ketika aku sedih karena kehilanganmu.

Bagimu cinta adalah realita ketika kamu tak bisa menjajikan apapun selain cinta. Maka, kamu memilih pergi dengan dia. Berbahagialah. Aku pun akan mencoba bahagia dengan jalan hidup yang aku pilih.

CINTA

ketika kamu menyuruhku bertanya pada diriku, kini aku tak mampu lagi menjawab pertanyaan ku sendiri.

Aku kalah. Aku telah salah mengartikan dan menjawab keraguan atas cinta.

CINTA

Ketika CINTA tak berpihak padaku, aku tak akan memicingkan mata saat aku menemukan bayanganku di cermin. Bukan berarti dia lebih baik dariku, dan aku tidak lebih beruntung dari orang yang kamu kenal sebelum hadirku. Akan tetapi, ini berarti dari awal takdir kita hanya di pertemukan sebagai sepasang kekasih. Bertemu untuk berpisah.

Selesai sudah selesai semua sepenggal cerita cinta kita.

Aku tidak harus berteriak menjelaskan semua padamu. Semoga suatu hari kamu tau kebenaran dan kejujuran hatiku.

CINTA

Tidak pernah ada alasan untuk mencintai, cinta yang sebenarnya tidak akan pernah bisa berubah jadi benci. Pun begitu juga aku padamu.

 

Sepenggal Cerita Cinta

Diposting oleh Rumah Kopi di 20.22 0 komentar

Oleh 

Keyzia Chan 

Aku tidak pernah berniat melupakannya, kenangan tentang dia biar tersimpan rapi dalam hatiku. Meskipun tidak bisa lagi menyentuh raganya, tapi jiwanya masih selalu bersamaku.

Ku sandarkan kepala di pinngir jendela, mataku menerawang jauh memandang derasnya hujan yang turun sore itu. Setiap kali aku mengingatnya,  tidak terasa air mata ini jatuh membasahi pipi.Memoryku kembali ke peristiwa lima tahun silam. Minggu pagi itu seharusnya menjadi hari bahagia, malah berubah menjadi hari na’as pembawa malapetaka.

                                                                    ***

Seperti yang sudah dijadwalkan sebelumnya, aku hendak liburan ke puncak bersama Rizky kekasihku. Kami sengaja berangkat pagi karena ingin menikmati sejuknya udara pegunungan yang bebas dari hiruk pikuk aktivitas kota, bebas asap kendaraan bermotor serta kepulan asap pabrik. Hari ini cuaca sangat bersahabat, mentari bersinar cerah.
Hangatnya menyentuh permukaan kulit.
Hamparan kebun teh yang meghijau bak permadani yang menyelimuti bumi.
Aku begitu menikmati perjalanan itu. Rizky juga tampak bahagia, terlihat dari senyumnya yang terus mengembang di sepanjang jalan.
Lagu romantis kesukaan kami mengiringi perjalanan ke puncak pagi itu.

Hari ini setahun kami jadian dan berniat merayakannya berdua di villa milik orang tua Rizky.
Rizky cowok yang baik, dewasa dan sabar.
Perhatian dan kasih sayangnya membuatku tidak pernah mampu berpaling darinya.
Walaupun di kampus banyak cowok lain yang berusaha mendekatiku, tapi tidak ada yang bisa menggeser ke dudukan dia di hatiku.

Aku belum pernah sesetia ini sebelumnya. Kulit putih, hidung mancung, bentuk bibir yang sensual adalah ciri fisik yang ada padaku. Aku tidak menyia-nyiakan  anugerah Tuhan.
Rajin gonta-ganti cowok adalah hobbyku. Rasa mudah bosan mendorongku untuk selalu mendapatkan gebetan baru. Kehadiran Rizky mampu merubah segalanya.
Dia dengan segala pesonanya mampu mengikat hatiku untuk khusuk pada satu cinta dari dirinya.

Namun tidak ada gading yang tidak retak. Di dunia ini setiap manusia pasti punya masalah dalam hidupnya.
Begitupun dengan cerita cintaku bersama Rizky.

Sebenarnya dia sudah dijodohkan, bahkan setatusnya adalah tunangan orang. Sampai ketika Namira tunangan Rizky selingkuh.
Dia memilih menjalin hubungan dengan seorang yang lebih kaya dari Rizky yang hanya seorang mahasiswa.
Semenjak itu Rizky mulai mendekati dan akhirnya menjalin hubungan denganku. Tapi dihadapan  kelurganya Rizky dan Namira tidak pernah bercerita tentang keadaan hubungan mereka yang sudah retak.

Aku pun tidak pernah mendesak Rizky untuk segera membersihkan setatusnya dari seorang tunangan Namira.
Biarkan waktu dan keadaan yang membuka semua tabir ini. Yang terpenting dari ini semua,  Rizky selalu sayang padaku, bagiku itu sudah lebih dari cukup.

”Hari ini kamu kelihatan cantik sekali, Dania...!“ tiba-tiba suara Rizky membuyarkan lamunanku.

”Kalao aku nggak cantik, kamu nggak bakal mau jadi pacarku!” timpalku.

”Paling-paling aku hanya jadi penggemar rahasia yang setia mengikuti jadwal acaramu.
Ngintip dari balik buku, senyum malu-malu ketika kamu menabrakku waktu kita berpapasan, padahal aku memang sengaja menabrakkan diri lo, buat nyuri perhatian kamu.” lanjutku sambil tertawa.

”Hahaha...! Kamu paling bisa bikin aku tertawa, sekarang kamu bukan hanya berhasil mencuri perhatianku tapi seluruh isi hatiku.” ujarnya diiringi senyum manis sambil sesekali melirik ke arahku.

”Aku ingin selalu menjagamu, menyayangi dan mendampingimu menjadi wanita terhebat.
Nanti jika aku nggak ada di sampingmu lagi, kamu nggak boleh sembarangan menjatuhkan cintamu pada orang yang hanya memuja fisikmu. Kamu harus pandai menjaga diri, aku akan selalu ada di setiap hembusan udara yang kamu hirup.” ucapan Rizky panjang lebar membuatku tercengang.

Aku memicingkan mata ke arahnya. Kupandangi dia puas-puas karena ucapannya barusan sangat aneh.
Reflek sekujur tubuhku merinding mendengarnya, tapi aku tidak merasakan firasat apa-apa.

Kuulurkan tangan kiriku dan mencoba menyentuh keningnya.
”Padahal kamu nggak lagi demam lo, kok tiba-tiba ngomongnya ngaco.
Kamu nggak akan pergi, aku nggak akan mengijinkan kamu menjauh dariku barang sejengkalpun, Riz.”
ucapku.

                                                                                    ***

Sesampainya di villa, aku menghambur keluar dari mobil.
Lari kecil kesana kemari bagaikan anak ayam yang lepas dari kandang.

”Wooow...! Indahnya pemandangan di bawah sana..! Rizky cepat kesini.” triakku sambil melihat-lihat pemandangan yang memang jarang aku temui sebelumnya.
Maklum di Jakarta mana ada tempat yang seperti ini.
Puas jalan-jalan sekeliling villa membuatku lelah. Matahari tidak ramah lagi, bukannya menghangatkan tapi sinarnya mulai membakar permukaan kulit.

Ku lihat jam di tangan sudah menunjukkan pukul 11.45 WIB pantas saja perutku keroncongan,
sebab tadi pagi aku tidak sempat sarapan.

”Biar aku yang masak buat kamu sayang, kamu mandi gih biar segeran. Dari tadi asik lompat kesana kemari, liat tuh peluh kamu bercucuran seperti habis main bola aja..!” ujar Rizky sambil mempersiapkan sayur yang akan di masak siang itu.

Deg! Deg! Deg..!

Kenapa sikap Rizky aneh sekali, dia memang selalu baik dan perhatian denganku.

Tapi...

Jantungku tiba-tiba berdebar-debar, bukannya bahagia karena di layani seperti putri tapi entah kenapa aku merasa takut kehilangan cowok yang sedang sibuk di dapur itu.

Aku melangkah menghampirinya yang membelakangiku, kemudian memeluk tubuhnya dari belakang.
Ku tenggelamkan wajahku di punggungnya.
Aroma parfum ini, wangi tubuh ini..sungguh aku tidak mau kehilangannya.

Aku mengasihinya, aku mencintainya sepenuh hatiku.

Siang itu perasaanku tidak menentu, entah kenapa aku tidak mau jauh-jauh darinya.
Setelah mandi dan selesei makan kami tiduran di atas karpet permadani di depan tivi.

Aku berbaring di sampingnya beralaskan lengannya, wajahku menghadap ke dadanya. Tangannya membelai lembut rambutku sesekali kecupan mesra mendarat di keningku.

Rasanya ingin tidur, tapi aku takut ketika terlelap tidak bisa lagi melihatnya. Merasakan detak jantungnya.

“Rizky..! Rizky...! Keluaaarr..! Aku tau kamu berada di dalam bersama gadis manja itu!”
Tiba-tiba kami di kagetkan suara gaduh seorang wanita,  yang berteriak memanggil serta menggedor pintu villa.

Kami terperanjat bangun dan berlari menuju pintu. Namira berdiri di sana, dia menyelonong masuk tanpa di suruh.
Aku tidak heran kalao dia juga tau tempat ini, secara dia adalah mantan tunangan Rizky.

”Apa yang kamu lakukan di sini, ha..? Oh...jadi gadis kecil ini yang membuatmu berani berpaling dariku.” celoteh Namira.

Ocehan demi ocehan ngelanturnya membuatku mulai gerah, lipstick warna metalic yang tebal, eye shadow warna gotic membuat wajah judesnya jadi semakin tampak menyeramkan.

Permen karet yang terus di kunyah di sela-sela ocehanya, rok mini serta jacket kulit warna hitam yang membalut tubuhnya membuat dia persis seperti preman.

Bibirku serasa mau putus karena terus kugigit kuat-kuat menahan luapan amarah. Kata demi kata yang dia lontarkan memancing emosiku. Ingin rasanya aku lempar asbak ke arah muka judesnya,  geram sekali aku di buatnya.

”Kamu mabuk ya...! Bukannya kamu yang memilih bos kaya raya itu dari pada aku?
Kamu yang lebih dulu merusak hubungan tunangan ini, sekarang kamu memutar balikkan fakta seolah aku yang bermain gila.” triak Rizky pada mantan tunangannya tersebut.

”Aku hanya ingin membuatmu cemburu, aku nggak bermaksud menjalin hubungan serius denganya, Riz...!” Namira mencoba meyakinkan kekasihku.

”Aku nggak mau kehilanganmu dan nggak rela gadis menyebalkan itu mencuri hatimu.
Aku ingin kita baikan lagi Riz..!” Ujarnya diringi isak tangis.

Namira membuatku muak....berani sekali dia menghujatku, padahal aku sama sekali tidak menyalahi dia.

”Kamu pikir aku bodoh...! Aku tau bos itu sekarang jatuh miskin, makanya kamu kembali mencariku.” Rizky kembali berbicara dengan nada tinggi.

”Aku tau kamu sudah pernah hamil dengan laki-laki itu bukan? Akhirnya kamu mengaborsi bayi yang nggak berdosa itu demi menutupi aibmu!” lanjutnya.

“Itu fitnah, semua nggak benar...! Aku, aku mana mungkin berbuat senekat itu? Kamu jangan percaya hasutan dia!” Sangkal wanita judes tersebut.

Kembali Namira memancing emosiku, dengan menunjuk ke arahku serta mengkambing hitamkan diriku.
Tanganku meraih vas bunga yang ada di atas meja ruang tamu.
Rasanya kali ini sudah tidak tahan lagi! Ingin aku memberi pelajaran padanya.
Belum sempat aku melakuknya, Rizky meraih pinggangku dan menahanku melakukannya.

”Mira, kamu pergi saja! Di antara kita sudah nggak ada yang bisa di pertahankan. Farah sahabat karibmu sudah menceritakan semua padaku. Jadi kamu nggak perlu repot berkhotbah di depanku”
Pergiii kataku..! Atau aku seret dan melempar kamu keluar dari sini!” emosi Rizky mulai memuncak, dan aku melihat Namira mengeluarkan sesuatu dari dalam tas LV nya.

Oh Tuhan, dia membawa pistol dan mengacungkannya ke arah kami.
Keringat dingin mulai membanjiri tubuhku.
Kakiku serasa lemas tak bertulang.

”Jika aku nggak mendapatkanmu kembali, maka gadis kecil itu juga nggak berhak memilikimu!“
Hardik Namira. Tatapan tajamnya membuat syarafku mati rasa.

Kali ini aku benar-benar kaku di buatnya. Dia mengarahkan pistol ke arahku. Jantungku serasa berhenti berdetak meskipun belum di tembak.
Aku mematung di tempat yang sama, tubuhku tak bergerak dan bibirkupun kelu.

“Mira, kamu jangan gila! Kamu bisa di penjara, kamu masih muda masih banyak laki-laki yang lebih baik dariku!” ucap Rizky mencoba menenangkan Namira.

”Diam kamu Rizky..! Atau kamu juga aku tembak biar nggak ada yang bisa memilikumu!”
Kita bertiga mati di sini, kita bertiga nggak ada yang saling memiliki.”

Tiba-tiba suara Namira terdengar pilu, hardikannya yang tadi sadis kini berubah menjadi tangisan sendu.
Entah apa yang terjadi dengannya?
Akupun terbawa perasaan dan bermaksud menenangkanya, aku melangkah mendekati Namira. Tapi apa yang terjadi?

Dia kembali mengacungkan senjatanya ke arahku, tiba-tiba suara ledakan keras seperti petasan keluar dari pistol itu.

Tubuhku terpental jauh, seperti ada benda keras yang menghantam kepalaku kemudian aku tidak  ingat apa-apa lagi.

Aku tidak tau berapa lama pingsan. Ketika membuka mata aku mendapati tubuh ini berbaring di atas ranjang kamarku.
Mamah duduk di sampingku memegangi tangan serta tak henti mengusap keningku sambil menangis tersedu.

Aku meraba kepalaku yang terasa berat sambil mencoba mengingat apa yang terjadi.

”Rizky di mana mah..?” suaraku terdengar lirih.
Aku mencoba mencari tau keberadaan kekasihku, mamah hanya menangis sambil memeluk tubuhku.
Aku terus histeris dan bertanya pada mamah.

Mamah bercerita bahwa Rizky menghembuskan nafasnya beberapa jam setelah peluru yang di tembakkan Namira berhasil menembus jantungnya.
Dia meninggal, operasi yang di lakukan oleh tim dokter tidak mampu menyelamatkan nyawanya.

Pelan-pelan aku mulai mengingat kejadian itu.
Seingatku Namira hendak menembakku, lalu Rizky mendorong tubuhku kuat-kuat sampai aku berhasil terhindar dari bidikan senjata api tersebut.

Oh  Tuhan..!
Rizky menyelamatkanku dan mengorbankan nyawanya sendiri.

Aku tidak yakin Rizky secepat itu meninggalkanku.

Bagaikan tersambar petir mendengar apa yang mamah tuturkan padaku.

”Nggak mungkin, mah...! Ini semua nggak benarkan, mah...?” triaku histeris berusaha menyangkal kenyataan ini.
Tiba-tiba aku merasa ada kekuatan besar yang menindih dadaku, rasanya nafasku sesak sekali. Lalu aku kembali tak sadarkan diri.

                                                                                                             

                                                                               ***

Namira mencoba bunuh diri setelah mengetahui mantan tunangannya tak bernyawa lagi di tangannya. Namun usahanya berhasil di gagalkan oleh penjaga villa. Suara gaduh dari dalam vila membawa langkah penjaga tersebut masuk untuk memeriksa apa yang terjadi?

Mang Udin mendorong tubuh Namira ketika dia mengarahkan pistol kekepalanya sendiri. Peluru berhasil lepas dari dalam pistol, tapi meleset dan hanya melukai pelipis kanannya.

Akibat terbukti melakukan pembunuhan berencana, Namira di jebloskan ke dalam jeruji besi dan di jatuhi hukuman mati.

Sungguh tragis kenyataan ini. Aku masih tidak percaya, ini bagaikan mimpi buruk.

Tapi inilah kenyataan menyedihkan yang harus aku alami.

Mungkin aku bisa merubah cinta Rizky ke Namira beralih kepadaku.

Tapi aku tidak mampu merubah takdir dari Tuhan atas nasipku.

Selesai

Senin, 16 September 2013

Aku bukan gadis kecil lagi, tepi belum jadi perempuan dewasa

Diposting oleh Rumah Kopi di 20.58 0 komentar
dulu aku pikir, aku punya jawaban untuk semua tanya
tapi kini aku tau, hidup tak selalu berjalan sesuai dengan mauku
rasanya aku terperangkap di tengah-tengah, itulah saat aku sadari  

aku bukan gadis kecil lagi, tapi aku juga belum menjadi wanita dewasa

yang aku butuhkan hanyalah waktu, saat benar-benar menjadi milikku
ketika aku berada di antara keduanya.
 inilah saatnya aku belajar menerima kenyataan ini seorang diri
banyak yang telah aku lihat dari pada yang aku tau

jangan menyuruhku menutup mata
tapi jika kau melihatnya dengan seksama,  kau akan melihat di mataku 
gadis ini akan selalu temukan jalannya



aku tak lagi gadis kecil, jangan kau beri tahu aku mana yang harus aku percaya dan tidak
aku hanya berusaha temukan perempuan dalam diriku

 aku bukan gadis kecil, tapi aku juga belum menjadi wanita dewasa

aku masih mencari apa yang sebenarnya aku inginkan...
ketika aku mendapatkan hal yang sesuai kemauanku,
 justru aku merasa aneh karena aku memperoleh sesuatu itu bukan berasal dari sumber yang aku mau
 

Minggu, 15 September 2013

Catatan kecilku ( kepompong merah jambu )

Diposting oleh Rumah Kopi di 19.50 0 komentar
Huft...!!
Hatiku perlu istirahat, aku tak bisa terus seperti ini
Aku butuh orang yang menguatkan bukan yang menjatuhkan
Aku tak mau tergesa-gesa, nanti ujungnya malah nyiksa!!
Biarkan semua berjalan perlahan-lahan,,
Hatiku bukan terbuat dari kabel dan komponen-komponen elektronik yang bisa di program
Hatiku juga tak sama dengan televisi, yang jika di remote bisa hidup juga bisa mati..
Suatu hari,,

Sabtu, 14 September 2013

catatan kecilku,

Diposting oleh Rumah Kopi di 20.22 0 komentar
kadang aku seperti tidak mengenali diriku sendiri
kadang aku tidak tau apa yang sebenarnya aku lakukan..
bagaimana bisa aku merendahkan diriku seperti itu?
jika ingat rasanya aku benci diriku yang tidak bisa mengendalikan emosiku!

aku tau ini bukan cinta, tapi obsesi
seperti halnya sesuatu yang ingin aku miliki, dan ketika aku bisa mendpatkan sepenuhnya pasti aku     menyerah, menyerah untuk bisa menjaganya!

aku salah besar telah menuruti kata hati
kau tau, kadang kata hati itu menipu!
seperti halnya fatamorgana,,yang seolah ada tapi tidak nyata

oh Tuhan betapa bodohnya aku,
aku terlalu lama memunafikkan diriku sendiri
aku paling benci berbagi kenapa aku bisa serendah ini?

yang aku tau, aku terlalu lemah...sangat tidak bisa bilang TIDAK pada siapapun
sehingga aku selalu mengikuti bahkan selalu berusaha memenuhi permintaan orang lain, saudara sendiri yang akhirnya membuatku jadi lelah

lantas ketika aku tak berdaya, mereka menghilang entah kemana...



Catatan kecilku,

Diposting oleh Rumah Kopi di 10.06 0 komentar

Maaf Yang Tak Pernah Terucap

Sejuta alasan akan aku ciptakan untukmu agar kamu benar benar membenciku,
Sejuta kata yang menyakitkan akan aku ucapkan agar kamu menjauhiku,

Aku lelah menjalani semua ini,
Aku sudah kehabisan cara membuatmu untuk tidak menoleh kembali padaku!

Bukan karena cinta yang telah memudar
Tapi waktu dan keadaanlah yang membuatku berfikir, bahwa ini semua harus di akhiri!

Untuk mu?
Untuk dia?

Bukannn.......!!!!

Aku bukan orang sebaik itu yang merelakan begitu saja!!

Kau tau,,
Saat aku melukaimu, hatiku juga sakit
Saat aku memakimu lewat tumpukan pesan itu, air mataku tak terbendung mengiringi jari-jariku menulis kata kasar padamu!

Entah siapa kamu?

Yang jelas,
hatiku terlalu sempit dan bahkan tidak ada tempat untuk menaruh sederet nama yang telah melukaiku!!

Aku pernah terluka, luka yang sama lebih dari ini..
Tapi aku bisa melewatinya,, lewat tanpa belajar memperbaiki kesalahan
Maka yang aku dapatkan kesakitan dan luka yang sama!

Pergilah,,
Tutup telingamu ketika kami mendengar jerit kesakitan hati, ketahuilah itu hanya setan yang mencoba menggoda iman!

Imanmu, keyakinanmu, kedamaianmu!!

Pergilah,,
Lupakan aku,,

Benci saja, jika dengan membenci bisa membuatmu bahagia!

Siapapun kamu, apapun anggapan orang tentangmu...
aku akan tetap menghormatimu sebagai orang yang lebih dewasa dariku,
tidak aku ingkari..hadirmu juga membuatku banyak berubah jadi kebih baik!

Kita sudah sama-sama dewasa
Tidak seharusnya berpisah lalu saling membenci, tapi biarlah sementara berjalan seperti ini!!

Nanti pasti akan ada saatnya masing-masing dari kita saling menyadari!!

Tanyakan pada hatimu,
mampukah kamu membenci jika benar-benar telah jatuh hatimu untuk mengasihi!!

Rabu, 11 September 2013

Catatan kecilku

Diposting oleh Rumah Kopi di 06.31 0 komentar

Dear..God,

Bawa pergi luka ini, pergilah...menjauhlahh..!!

Aku baik-baik saja, aku bisa bertahan walau tanpa siapa-siapa!
Terkutuklah aku jika menukar hati dengan materi,
Sempurnalah dosaku jika aku menghancurkanmu agar kita sama-sama sakit hati.

Tidak!
Tidak akan aku kotori diriku lebih dari ini,,

Lihat saja di mataku, tiada dendam tiada duka!
Do’aku semoga kau bahagia..

Benci saja jika membenciku bisa membuatmu bahagia,
Lukai saja bila melukaiku bisa membuatmu puas atas segala salahku padamu
Hina saja jika dengan menghinaku bisa menaikkan derajatmu,

Tuhan yang maha pengasih, Engkau yang paling tau bagaimana hambumi ini bukan?
Tuhan,
Ampuni dosa dia untuk hamba
Tuhan,
Bukakan pintu maaf buat dia

Tuhan,
hukum hamba jika sampai balas dendam pada siapapun yang menghancurkan hamba..

Ini salahku,
Ini semua salahku,

Biarkan saja dunia tertawa, mereka tau apa?
Biarkan saja dunia menerka dan buruk sangka, mereka bukan segalanya!

Peluk kuatkan hamba Tuhan,,

Pasti bisa jauh lebih baik dari ini..

Selasa, 10 September 2013

Catatan kecilku,

Diposting oleh Rumah Kopi di 18.43 0 komentar
Dear my lalaland,,
Jantungku seharian ini berdebar-debar tak karuan..
Apa yang kiranya akan terjadi?
Ah....aku nggak boleh jadi manusia piktor!!
Semoga aku dan semua orang yang aku sayang selalu dalam lindungan-Nya!
(Aamiin)
Tapi sungguh aku gelisah,,
Aku sudah tidak begitu menghawatirkan tentang nasip cinta-ku!
Dia sudah meyakinkanku, semua akan baik-baik saja..
Aku percaya dia tidak akan melukaiku, dan aku yakin Tuhan selalu menjaga hatiku.
Akupun harus belajar untuk menjadi wanita dewasa seperti yang dia harapkan!
Sekarang nggak akan lagi menuntut, tapi belajar menerima
dan..
aku harus belajar menjadi dan meberikan yang terbaik untuknya agar dia nyaman dan bangga memiliki-ku!
Lalaland,,,
Kau tau, untuk mencapai tahap ini banyak peristiwa yang sudah aku lalui!
Banyak sudah air mataku mengiringi semua hal kurang menyenangkan yang telah terjadi,
Sekarang bukannya pasrah dan menyerah, tapi lebih banyak mencoba berfikir dan bertindak dengan hati
Bukan sembarangan mengumbar emosi!
Satu hal yang harus di ketahui,
emosi dan ucapan kasar hanya akan melukai diri sendiri!
Apa yang di peroleh dari marah”…?
Lega, bangga, hebat????
Bukan, itu semua salah..
Marah membuat adrenalin dan seluruh syaraf pada tubuhku bekerja lebih keras dari biasanya,
akibatnya pembuluh darah atau bahkan mungkin jantungku berhenti bekerja karena terlalu lelah!
Mati! Itulah jawabannya.
Lalaland,,,
Jika dulu aku sudah bisa melalui ujian yang lebih berat dari ini,
Semoga aku juga bisa menjalani semua yang terjadi dengan hati yang damai!
Iklas??
Entahlah, mungkin aku belum mampu mencapai titik itu.
Hanya saja belajar melepaskan semua beban,
karena ada banyak hal yang sekiranya walaupun di pikirkan sampai ubun-ubun ku keluar asap hal itu tak mampu merubah apapun.
Kembalikan saja pada Yang Maha Esa...
Aku percaya Dia (Allah ) , di tangan-Nya semua akan baik-baik saja!
Setelah ujian demi ujian berhasil aku lewati,
Kesakitan dan penderitaan sudah aku lalui Dia pasti menggantinya dengan kebahagiaan yang luar biasa.
Lalaland,,,
Di dunia ini semua hal bisa terjadi, dan apa yang akan terjadi manusia tak akan pernah mengetahui.
Jika ingin tau jawabannya..
Yang harus di lakukan adalah Berani menghadapi masa depan dan siap menerima kenyataan!
Aku percaya, jika aku berbuat baik maka aku juga akan menerima kebaikan pula..
Jika aku jahat, maka bersiap siap menerima lahnat!
Semua hal yang aku jalani, terlebih dahulu aku minta restu dari Bundaku!
Mungkin aku di anggap tidak dewasa karena tidak berani memutuskan sendiri masa depannya..
Tapi aku tidak perduli, bagiku restu Bunda adalah Ridho Tuhan..
Jika aku mengantongi Restu Bunda insyaAllah, Dia akan mempermudah jalanku..
Thanks alot for everything God...
My heart talking about..
Keyzia

Senin, 09 September 2013

Catatan kecilku

Diposting oleh Rumah Kopi di 21.07 0 komentar
Oh my lalaland,,,,, penatnya otakku!
Kau tahu, terlalu tergesa-gesa ketika hendak melakukan sesuatu itu justru malah nyiksa.
SEGALA HAL HARUS BERJALAN SECARA SEIMBANG
Mungkin dalam diri terdapat potensi yang bisa di kembangkan untuk menjadi sesuatu yang berguna, tapi jangan di pungkiri bahwasannya manusia harus punya skill untuk mengasah kemampuannya.
Keduanya harus saling melengkapi, supaya bisa merubah hal kecil menjadi besar.
Yang harus di perhatikan lagi, walaupun kelihatannya klise tapi memang kenyataannya seprti ini
~ >hidup itu adalah proses, sebuah karakter yang terbentuk adalah bagian dari pengalaman yang sudah di lewati.
Seperti halnya ...
**Kumpulan dari beberapa atom lah yang bisa membentuk suatu partikel**
Proses kehidupan manusia juga demikian...
hal kecil harus di pelajari untuk menggapai sesuatu yang besar.
** merangkak, berdiri, berjalan pelan-pelan, ketika sudah mampu berjalan dengan baik baru di perkenankan lari!
My lalaland....
Kau tau, untuk melihat pelangi, kamu harus menunggu hujan terlebih dahulu
Yang harus di ingat, tidak semua hujan yang turun mempersembahkan pelangi untukmu!
Butuh sinar matahari untuk memantulkan cahaya air, butuh angin untuk menggeser mendung menjadi awan biru.
Maka dari itu, harus selalu sabar menunggu!
※Sama halnya dengan kebahagiaan dan keberhasilan※
Ketika sudah belajar dari hal kecil untuk menggapai yang besar, kamu juga harus bersiap bahwa mungkin saja ketika semua sudah di pelajari, kebahagiaan dan kesuksesan belum juga di dapati!
Kembali lagi, harus selalu berusaha dan belajar menunggu!
Potensi berkembang karena rajin mengasah kemampuan, tidak hanya berambisi memaksa untuk selalu menjadi yang terdepan!!
Lalu ketika bakat sudah di asah oleh skill yang memadai, keduanya masih butuh satu hal lagi yaitu sarana sebagai wadah atau media penyaluran.
Jadi, tetap seperti kodratnya manusia pada dasarnya adalah makluk sosial yang tidak bisa hidup secara individual.
Butuh rekan, relasi atau partner yang bisa mendukung agar bakat dan skill menjadi sesuatu yang istimewa!!
Just intetmezo,
By
Keyzia

Senin, 02 September 2013

Belajar dari apa yang sudah pernah di alami

Diposting oleh Rumah Kopi di 08.28 0 komentar

”Dear....my lalaland!!”

”Tak terasa ya kita sudah berada di awal pekan pada bulan baru tahun ini,

Apa yang sudah kamu lakukan untuk memperbaruhi hidupmu?
Hal besar apa yang sudah kamu capai sampai saat ini?
Berhasilkah kamu menjadi pribadi yang banyak di sukai, bukan sekedar yang di puja dan di puji?

Pertanyaan sederhana yang wajib di jawab oleh setiap pribadi yang menginginkan perubahan pada dirinya!!

”Sering terlambat menyadari apa yang menyebabkan kejadian yang sama kembali terulang dalam hidup ini?”

  Ketika sedang di uji, dengan ujian yang sama yang selalu muncul dari hati ini adalah ” Tuhan, kenapa aku selalu menderita begini, Tuhan kenapa cobaan seperti ini kembali datang lagi?”

Perhatikan bahwa apapun kejadian dan apapun hal yang telah kamu lakukan, itu tu..pasti ada gunanya (hikmah) walau bukan untuk saat ini suatu hari nanti kita akan menyadari.
Tuhan memberikan ujian bukan hanya untuk di lewati, bukan hanya jika sudah mampu bertahan berarti kita lulus ujian. Melainkan Tuhan menyuruh kita ”aku” untuk belajar dari setiap kesalahan yang datang sebagai cobaan..

Kini baru sadar, apa yang menyebabkan diriku berulang kali mendapat ujian yang sama. Karena aku tak pernah mau belajar memperbaiki diri. Bagiku setelah senyumku kembali mengembang itu tandanya aku sudah menang.
Tapi salah besar, jika aku sudah pintar Tuhan akan mengujiku dengan tingkatan yang lebih tinggi lagi, bukan dengan hal yang sama seperti sebelum ini!!

Intinya::

*Setiap perjalanan pasti akan ada tujuan
*Setiap akhir dari pembelajaran pasti ada ujian, dan jika belum mampu menerapkan apa yg di pelajari maka bersiaplah kembali di uji dengan hal yang sama!!

Gambaran::

Sebagai murid sekolah, di tahun akhir lulusan pasti akan ada ujian
Lalu jika ternyata tidak mampu mengerjakan materi, tentu saja di nyatakan tidak lulus dan harus kembali belajar mengulang dari awal..

Jika sudah siap..
kembali si murid tadi di ikut sertakan mengikuti ujian..dan jika masih belum mampu menyelesaikan soal ujian dengan benar, maka bersiaplah untuk mengulangi lagi dari awal apa yang sudah di pelajari sebelumnya!!
” mungki  seperti itu gambaran buat diri ku, ketika harus sering mengalami ujian yang sama!!”

Keyakinan dan tekad serta usaha yang sungguh-sungguh pasti akan menghasilkan sesuatu yang istimewa nantinya!!

Biarkan orang memandang sebelah mata, nanti jika kamu berhasil dan jadi lebih baik dari nya mungkin dia akan memajamkan ke dua matanya
Bukan karena tak mau melihat ke arah mu, tapi dia malu karena ternyata cara pandangnya terhadap mu selama ini salah!!

Keyakinan yang kuat adalah modal awal yang wajib di miliki!!

seperti hal nya manusia wajib yakin adanya Tuhan walaupun belum pernah kita melihat wujudNya, tapi apa yang Tuhan berikan kepada kita adalah sebagai wujud imbalan atas sebuah Keyakinan tentang ke beradaan-Nya!!

Sugesti hati yakin bisa menjadi apa yang di ingini, tempatkan impian tepat 5cm di depan mata!!
Pikirkan setiap saat, lakukan usaha agar menjadikan angan-angan menjadi nyata!!

Go Go Go..... Power Full
Try to be the best to changed the world,, and be the winner for yOur self!!

Kamu punya segalanya,,yang orang lain tak punya!!
Jadi jangan sia-siakan kesempatan yang ada..

Dewasa bukan yang tak pernah menangis, bukan yang tak pernah mengeluh
Tp..
Yang bisa bangkit kembali setelah terjatuh tanpa mengandalkan orang lain karena semua kekuatan ada pada hati sendiri!!

YAKIN aKAN CINTA mu YAKINKAN SEGALANYA
PERLAHAN DAN PASTI AKU AKAN MELANGKAH MENUJU DAMAI JIWA!!

Melihat ke atas, untuk menyemangati diri agar lebih maju..
Melihat ke bawah untuk merendahkan hati bahwa masih banyak yang tak betuntung dari diri ini!!

Catatan kecil ku,
By
Keyzia



Minggu, 01 September 2013

Kembalikan Lagi Senyumku

Diposting oleh Rumah Kopi di 17.17 0 komentar

Dear my lalaland....

Hujan mengingatkan aku pada satu wajah, yang memeluk lembut tubuhku ketika jiwaku tak bergairah..
Suaranya, nasehatnya, perhatiannya!!

lalaland.....
Ku tutup mata, hati , jiwa ku dari keramaian dunia!!
Ku biarkan hatiku kosong hanya Papah - Bunda di sana
Aku terus berjalan sesekali aku berlari dan berlalu!!
Tapi kali ini aku terjatuh luka lama terbuka lagi....

sakit setiap ku ingat sakit ku ingat lagi sakit dan lagi lagi lagi,,,,,
ku hanya memiliki tubuh ini, yang harus aku jaga sendiri
aku hanya memiliki jantung yang berdetak terlalu cepat..yg mengharuskan ku rajin minum obat

Saat aku belajar kebaikan... Tuhan membawa kebaikan itu pergi
Sarafku seperti mati rasa,,
Pura_pura tersenyum tapi tetap saja manyun
Mencoba tegar justru air mata yeng keluar.......!!

kali ini sakit sakit sngat sakit luar biasa sakit sungguh sakit........
kau tau, terlanjur ku titipkan hati semangaat serta keberanian ku pada mu!!

bawa dia kembali pada ku TUHAN.......

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting